This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 11 Agustus 2013

Mengapa yang dihancurkan Yahudi pertama kali adalah wanita?

”Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asalkan ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.”
Ucapan diatas dilontarkan oleh Muhammad Quthb dalam sebuah ceramahnya puluhan tahun silam. Muhammad Quthb adalah seorang ulama Mesir yang concern terhadap pendidikan Islam sekaligus pemikir ulung abad ke-20. Ia tidak hanya dikenal sebagai aktivis yang gencar melakukan perlawanan terhadap rezim imperialisme Mesir, namun juga cendikiawan yang terkenal luas ilmunya.

Abu Darda, tidak ingin dunia melalaikan ibadahnya

Dikisahkan, Uwaimir ibn Malik dari suku Khazraj yang mendapat julukan Abu Darda telah bangun pagi sekali. Ia lalu menjumpai patungnya yang disimpan di tempat yang paling bagus di rumahnya. Diucapkannya salam hormat sebelum mengoles patung itu dengan wangi-wangian yang diambil dari tokonya yang besar. Kemudian diberinya baju baru dari sutera, hadiah seorang kawannya yang kembali dari Yaman. Bila hari mulai tinggi, Abu Darda meninggalkan rumahnya menuju ke tokonya.
Belum jauh berjalan, didapati kota Yatsrib mendadak riuh dipadati oleh sahabat-sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang baru kembali dari Perang Badar. Di depan iring-iringan itu ada sekelompok tawanan yang terdiri dari orang-orang Quraisy.